USD/JPY jatuh mendekati 150.00 karena Indeks USD masih di bawah tekanan. Para pedagang mengurangi taruhan penurunan suku bunga Fed untuk bulan Mei di tengah data inflasi yang keras kepala. BoJ mungkin
Keuangan
USD/JPY terkoreksi mendekati 150.00 karena Indeks USD turun dalam minggu yang dipersingkat hari libur AS
Berita Bitcoin Ethereum
USD/JPY jatuh mendekati 150.00 karena Indeks USD masih di bawah tekanan.
Para pedagang mengurangi taruhan penurunan suku bunga Fed untuk bulan Mei di tengah data inflasi yang keras kepala.
BoJ mungkin menunda rencana untuk keluar dari kebijakan dovishnya di tengah suramnya pertumbuhan ekonomi.
USD/JPY turun mendekati support psikologis 150.00 di sesi Eropa hari ini. Aset ini menghadapi tekanan jual karena penurunan lebih lanjut pada Indeks Dolar AS (DXY). Indeks USD, yang melacak enam mata uang utama untuk mengukur nilai Greenback, telah turun mendekati 104.20.
Kontrak berjangka S&P500 tetap lemah di sesi London di tengah perpanjangan akhir pekan karena libur di pasar AS karena Hari Presiden. Sementara itu, imbal hasil Treasury AS 10-tahun telah pulih menjadi 4.31%, didorong oleh Indeks Harga Produsen (PPI) yang lebih tinggi dari perkiraan dan data inflasi harga konsumen untuk bulan Januari.
Meskipun para pelaku pasar telah mengurangi taruhannya untuk mendukung penurunan suku bunga pada pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve (Fed) pada bulan Mei, para pembuat kebijakan menganggap data yang secara mengejutkan lebih tinggi ini hanya merupakan kesalahan yang hanya terjadi satu kali saja dan pertimbangannya bisa saja merupakan kesalahan besar. Tren inflasi yang lebih luas sedang menurun, dan hal ini seharusnya menjadi fokus utama.
Ke depan, pelaku pasar akan fokus pada risalah Komite Pasar Terbuka Federal Reserve (Fed) (FOMC) untuk pertemuan kebijakan bulan Januari, yang akan dirilis pada hari Rabu. Risalah rapat FOMC akan memberikan alasan rinci di balik mempertahankan status-quo dan pandangan baru mengenai suku bunga.
Sementara itu, Yen Jepang menguat terhadap Dolar AS, meskipun investor telah mengurangi ekspektasi terhadap pembatalan kebijakan moneter ekspansif oleh Bank of Japan (BoJ). Perekonomian Jepang telah memasuki resesi teknis, yang akan memaksa pembuat kebijakan BoJ untuk melanjutkan rencana perluasan stimulus untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Di sisi data ekonomi, investor menunggu data awal PMI Manufaktur dan Jasa Jibun Bank untuk bulan Februari, yang akan dipublikasikan pada hari Selasa.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
0.00